Rabu, 04 Agustus 2010

CHEVRON LAKUKAN SIMULASI PENANGGULANGAN TERORIS

 

Oleh Fazar Muhardi

Dumai, 4/8 (Fazar-News) - Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk dari kejahatan aksi teroris yang melanda Indonesia, PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Dumai, Riau, melakukan simulasi penanggulangan atas hal itu.

General Manager Dumai Ops & HCT Chevron Pasific Indonesia, Akmal, kepada Fazar-News di Dumai, Rabu, mengatakan, simulasi yang dilakukan kali ini merupakan simulasi terbesar dan yang pertama kali dilakukan.

Ia mengatakan, selain melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri), dalam simulasi ini pihaknya juga ingin mengetahui kinerja satuan keamanan dalam menanggulangi ancaman teroris yang dengan secara tiba-tiba melakukan aksi pengeboman disejumlah objek vital CPI.

"Kemungkinan ini bisa saja terjadi, untuk itu kita perlu cara atau strategi penanggulangannya. Salah satu kesiapan itu yakni dengan dilakukannya simulasi ini," terang Akmal.

Dikatakan Akmal, untuk saat ini pihaknya memfokuskan simulasi pada dermaga I  CPI yang ada di Kota Dumai. Pada objek implementasi International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code ini, menurut Suparni, selain lahan peraga yang luas, efek simulasi juga cendrung minim.

"ISPS Code kebetulan baru kita dapatkan baru-baru ini. Dan pada prinsifnya, selain pencegahan teroris, simulasi ini juga untuk memenuhi persyaratan ISPS Code," ucapnya.

Keamanan yang dipakai untuk simulasi ini dikatakan Akmal merupakan pengamanan internasional. Hal ini dilakukannya menimbang simulasi yang diperagakan juga merupakan permasalahan internasional.

Pada kesempatan sama, Manager Terminal PT CPI Dumai, Suparni, menerangkan, peraga simulasi pertamakali dimulai dengan melintasnya tiga pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara diatas dermaga CPI.

Setelah pesawat itu melintas, beberapa personel yang berada tepat dibawahnya kemudian akan melemparkan beberapa bom asap seakan-akan bom tersebut jatuh dari tiga pesawat itu," paparnya.

Setelah bom dilemparkan, terang dia, tiga personel lainnya yang berperan sebagai korban mengaparkan diri di tiga titik yang berbeda.

"Pada saat beriringan, regu penyelamat datang dengan kelengkapan yang memadai guna mengevakuasi tiga korban itu ke sebuah ruangan pelindung yang telah disiapkan sebelumnya," tutur Suparni.

Selang beberapa menit kemudian, terang Suparni, dua mobil ambulan menjemput tiga korban tersebut untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) terdekat guna dilakukannya perawatan intensif.

Setelah rangkaian penyelamatan korban jiwa dilakukan, ucap dia, penyelamatan baru difokuskan terhadap sejumlah aset CPI yang terkena imbas dari ledakan itu dengan cara mendatangkan regu pemadam kebakaran yang dilengkapi dengan dua mobil pemadam.

"Pada simulasi ini, kami menunjukkan komitmen bahwa jiwa manusia atau karyawan merupakan prioritas utama untuk diselamatkan. Sementara yang lainnya termasuk aset, merupakan prioritas kedua setelah penyelamatan jiwa manusia yang menurut kami paling penting dan tak ternilai," ringkasnya.

Pada acara simulasi itu, hadir sejumlah petinggi Polri setempat seperti Kepala Polisi Resort Kota (Kapolresta) Dumai, AKBP Hersadwi Rusdiono, dan sejumlah personel anggota kepolisian lainnya.

Sementara dari TNI, tampak hadir masing-masing Kepala Satuan Batalion baik TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat.

Simulasi ini berlangsung dengan durasi sekitar dua jam, dimulai pada pukul 12.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 14.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar